Wednesday 4 June 2025
Pasang Iklan
Blogging Resources
About
TeknoHere.com TeknoHere.com
  • Home
  • Internet & Web
  • Komputer
  • Gadget
  • SEO
  • Bisnis
  • Kontes
  • Selingan
  • Review
  • Berita

Sejarah Perusahaan Djarum Kudus

 Sejarah Perusahaan Djarum Kudus
Kontes

Sejarah Perusahaan Djarum Kudus

by admin 18 January 2010

Salah satu hal yang paling dikenal di Indonesia adalah perusahaan rokok kretek, baik di dalam negeri maupun di luar negeri, yang memiliki manufaktur dan pengemasan yang terletak di kota Kudus, Indonesia, tempat kelahiran rokok kretek. Sementara perusahaan rokok kretek yang lain yang lebih besar, baik seluruhnya atau sebagian dimiliki oleh keturunan langsung dari keluarga pendiri asli, pemilik Djarum sekarang tidak punya hubungan apa pun dengan orang-orang yang pertama kali mendirikan usaha ini.

Perusahaan ini awalnya bernama Djarum Gramophon, tetapi ketika perusahaan Djarum ini diakuisisi pada tahun 1951 oleh Oei Wie Gwan, ayah dari pemilik sekarang, dia memendekkan namanya menjadi Djarum saja. Wie Gwan memulai usaha Djarum ini dengan tujuh puluh karyawan dan sejak awal ia terus mencengkeram seluruh aspek produksi rokok kretek, rumusan campuran tembakau Djarum tersendiri, campuran cengkeh Djarum tersendiri untuk memastikan bahwa kualitas dari rokok kreteknya berbeda dengan yang lain dan bisa dipertahankan. Perusahaan merek pertama adalah Djarum dan Kotak Adjaib dan awalnya mereka hanya dijual di wilayah Kudus.

Karena mereka menyadari kebutuhan akan manajemen yang profesional, Wie Gwan putra, Budi dan Bambang menyewanya dengan harga pasar pasar terbaik saat itu dan pada tahun 1970, mereka mendirikan departemen penelitian dan pengembangan untuk menghasilkan produk tembakau Djarum yang baru sekaligus inovatif. Budi dan Bambang juga melihat bahwa saat itu Indonesia bisa menyediakan pasar yang besar bagi rokok kretek Djarum mereka, bahkan potensi untuk ekspor Djarum lebih besar. Pada tahun 1972, mereka mulai mengekspor eceran rokok kretek lintingan Djarum untuk tembakau di seluruh dunia, dari Jepang ke Belanda dan merek rokok kretek yang paling terkenal di luar Indonesia, dengan jarum gramofon yang terkenal disertai logo sebuah pemandangan di tobacconists yang jauh dan luas.

Pada pertengahan 1970-an, Budi dan Bambang dengan cepat menyadari bahwa jika mereka ingin tetap berkompetitif, mereka harus mengikuti petunjuk dan mekanisasi Bentoel. Rokok kretek pertama mereka yang dibuat dengan mesin adalah Djarum Filter yang kemudian diluncurkan pada tahun 1976, diikuti pada tahun 1981 oleh Djarum Super, yang pada saat itu menjadi best seller rokok kretek filter Indonesia.

Sejauh ini produk mereka termasuk innovativer. Djarum Kretek adalah cerutu pertama di dunia cerutu yang dibumbui dengan cengkeh. Pada tahun 1984, perusahaan mengirimkan dua karyawannya ke Kampen Oud pabrik cerutu di Belanda untuk mempelajari seluk-beluk membuat Cigarillos. Butuh beberapa waktu untuk menyempurnakan seni campuran tembakau cerutu dengan cengkeh tetapi akhirnya Djarum mendapatkan formula yang tepat dan memperkenalkan rokok kretek itu kepada publik.

Sumber: dari berbagai sumber

Share This:

  • 0
    Share
    Facebook
  • 0
    Share
    Twitter
  • 0
    Share
    LinkedIn
  • 0
    Share
    Pinterest
  • 0
    Share
    Skype
Tags: djarum sejarah
Previous post
Next post

7 Comments

  • YULI says:
    13 June 2011 at 19:25

    katanya merokok dapat menyebabkan kanker dan gangguan kehamilan tapi kenapa msih diproduksi dan diperdagangkan??????
    ANEH………-_-

  • admin says:
    18 June 2011 at 04:16

    karena masih menguntungkan, makanya diproduksi.. hehe 😀

  • ZebedeuZ says:
    4 October 2011 at 09:14

    Kan itu merokok “dapat” berarti itu rokok di kasih ato nemu…Kalo kita kan beli sendiri jadi tidak menyebabkan kanker donk…hihihihi 😀

  • admin says:
    5 October 2011 at 08:28

    tapi klo keseringan beli bisa nyebabin kanker beneran mas alias kantong kering 😀

  • gunk jourock says:
    4 March 2012 at 19:55

    ehmm
    PT. Djarum Kudus Tbk.
    yg membuat tanky nya itu gua
    sangat melelahkan dan banyak seksli resiko nya
    untuk menyelesaikan Proyek di Djarum kudus

  • Genjho Saraf says:
    21 October 2012 at 14:53

    bravo bravo djarum.

  • choirul huda says:
    21 October 2012 at 21:55

    moga2 drarum masih exist

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

TeknoHere.com TeknoHere.com
app_store
google_play
About Us
Work With Us
Blogging Resources
Contact
Disclaimer
Privacy Policy
Terms of Use
Copyright 2025. All Right Reserved